100 rupiah..apa artinya untuk kita????

Mungkin untuk kita da tentunya di zaman sekarang yang masuk dunia Globalisasi, uang 100 rupiah sudah tidak berharga lagi seperti dulu, jangankan 100 rupiah 500 rupiahpun kalo di itung-itung udah dapet gorengan satu biji dan es bungkus. Bener gak…..tapi ternyata banyak sekali orang yang membutuhkan uang tersebut, meskipun hanya 100 rupiah saja yang entah kalo untuk kita dibuat apa :).

Aku langsung tersentuh hati untuk menulis ini cerita…Mungkin kalian sudah mengetahui sebelumnyab tentang acara yang hdir di Trans Tv setiap hari sabtu & minggu pukul 17.30 Acaa tersebut yakni ” Jika Aku Menjadi….” Nah..kali ini aku akan menceritakan sebuah kisah ” Jika Aku Menjadi Buruh Pemetik Jamur “.

Setelah aku amati dan aku ikuti jalannya cerita ini, langsung tersentuh hatiku ciieeh…. Begini ceritanya :
Sebuah pasangan yang terpontang panting mencari pekerjaan, segala pekerjaan apapun mereka akan lakukan asal menghasilkan, halal dan tentunya agar bisa untuk membeli beras. Istri bekerja serabutan untuk menjadi pemetik jamur dan sang suami bekerja sebagai pengangkut atau bisa dibilang kuli LOG (Pupuk untuk pembuatan jamur yang nantinya akan di kukus). Pemetik jamur mungkin anggapan kalian sangat mudah, ah…tinggal metik saja kok repot. Tapi jangan salah, tidak semudah yang kita pikirkan ternyatakita harus kuat menahan baunya yang sangat menyengat yakni uap yang berasal dari spora jamur. Sungguh sangat pengap dan sesak didalam ruang itu dan harus rela memanjat tebing-tebing yang cukup bahaya untuk dilakukan tentunya oleh kaum wanita.

Dari sini kita sudah bisa membayangkan betapa susah dan berat sekali pekerjaan itu.Dan yang gak bisa disangka lagi, ternyata 1 kilo jamur dihargai Rp. 100 rupiah. Buseett……antara pekerjaan dan hasilnya gak imbang banget thu. Menurut yang aku liat kemaren, sang ibu mengumpulkan 36 kg jamur dan itu hanya mendapatkan upah Rp.3.600 Ya Allah….!!!
Kemudian sang Suami bekerja menjadi pengangkut pupuk jamur 1 bungkus pupuk di hargai 60 rupiah, dan akan di bayar jika terkumpul 1000 pupuk dan jarak angkut antara kandang jamur dengan tempat pengepakan pupuk lumayan jauh. Peserta yang ikut dalam acara tersebut sudah gak kuat lagi untuk mengerjakan hal seperti itu.
Jadi, setiap hari sepasang suami istri itu hanya mendapatkan uang Rp. 12.000 dalam sehari. Tapi, aku bangga dengan mereka meskipun hidup seperti itu, mereka menjalankan dengan sabar dan ikhlas.

Nah….dari sepenggalan cerita di atas saya, mengangkat judul dengan…..
100 rupiah..apa artinya untuk kita????

Semoga kita yang hidup sudah merasa berkecukupan, harus merasa bersyukur dengan apa yang kita miliki sekarang. Banyak orang di luar sana yang membutuhkan uluran tangan kita. 🙂

Satu Tanggapan to “100 rupiah..apa artinya untuk kita????”

  1. saia juga lihat…
    dengan acara reality tersebut, mengingatkanku selalu bersyukur akan anugrah Allah

Tinggalkan Balasan ke gajah_pesing Batalkan balasan